7.19.2012

Cyber Extension Tantangan Bagi Penyuluh Pertanian

Penyediaan informasi dengan menggunakan media on-line yang dilakukan Kementrian Pertanian terus mengalami perbaikan. Layanan informasi yang semula diberi nama http://www.cyberextension.web.id telah direvisi menjadi http://cybex.deptan.go.id  Revisi tersebut  tentunya bukan hanya bertujuan agar layanan tersebut mudah diingat, tapi justru memberi ruang gerak yang lebih leluasa terhadap program cyber extension  yang digagas kementrian pertanian. Cyber extension tidak lagi dimaknai sebagai nama sebuah website, tapi lebih difahami sebagai suatu program terobosan dalam penyediaan informasi pertanian melalui media on-line dan http://cybex.deptan.go.id  menjadi salah satu  bagian penting dari cyber extension.

Bagi sebagian besar petani (khususnya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara),
layanan informasi melalui media on-line nampaknya masih memerlukan proses panjang, karena akses petani terhadap internet masih sangat terbatas. Tanpa upaya terobosan, pemanfaatan layanan tersebut oleh para petani akan berjalan lamban.

 Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian seyogyanya mampu menjembatani  antara layanan informasi melalui media on-line yang dikembangkan oleh kementrian pertanian dengan petani sebagai pengguna telnologi, dengan demikian kehadiran Cybec.go.id, semestinya disikapi sebagai tantangan baru bagi penyuluh pertanian untuk menguasai keterampilan computer dan  memanfaatkan internet. Sangat ironis apabila sampai terjadi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sasaran penyuluhan sudah memanfaatkan dan bahkan mengelola layanan on-line, sedangkan  penyuluh pertaniannya masih asing dengan dunia internet.
Mengacu pada PERMENPAN NOMOR: PER/02/MENPAN/2/2008, Pasal 8, penyuluhan pertanian melalui website, merupakan salah satu tugas penyuluh pertanian terutama bagi penyuluh pertanian yang telah menyandang jabatan fungsional sebagai Penyuluh Pertanian Ahli. Jadi dalam hal pemanfaatan media on-line tugas penyuluh adalah mengelola informasi melalui media on line bukan hanya sekedar memanfaatkan informasi dari media on line.
Selain keterampilan dasar computer, pengelolaan informasi melalui media on-line membutuhkan keterampilan yang memadai diantaranya pengetahuan tentang peralatan koneksi internet, cara membuat website/blog, cara posting, editing, cara mempercantik tampilan website/bog dan keterampilan-keterampilan lain yang berdasar pada preferensi pembuat dan terutama preferensi pemanfaat layanan. Sepintas  keterampilan yang diperlukan seperti sulit dipelajari, kenyataanya semua dapat dipelajari sendiri.
Khusus mengenai peralatan koneksi internet, saat ini di pasaran banyak ditawarkan berbagai modem (GSM dan CDMA) dan berbagai kartu telepon (HP) yang memudahkan pengguna dalam mengakses internet, persoalannya adalah setting profil koneksi berbagai modem dan kartu telepon (HP) berbeda-beda. Bagi penyuluh pertanian yang ingin menggunakan modem sebagai peralatan koneksi sebagai masukan dapat saya sarankan hal-hal sebagai berikut:
a)  Inventarisasi jenis sinyal (GPRS, EDGE, 3 G) dan kekuatan sinyal HP yang ada disekitar kita
b)  Cari informasi tarif dan layanan internet pada tiap kartu HP dan pilih layanan yang sesuai dengan keinginan
c)   Kenali program windows yang terpasang di computer (XP, Vista, Windows 7, linux dll)
d)  Cari modem  yang support  dengan program windows yang terpasang di komputer kita (Modem support XP kadang sulit diinstal di windows 7)
e)   Baca petunjuk instalasi modem dan lakukan penginstalan ke computer
f)  Cari informasi cara setting profil koneksi kartu HP yang akan digunakan dan lakukan penyetingan (parameter koneksi dan profil network)

Layanan informasi yang disediakan melalui cibec.go.id bukan satu-satunya upaya Kementrian Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka cyber extension. Tahun sebelumnya Kementrian Pertanian juga menyelenggarakan lomba/penilaian terhadap website yang dikelola instansi lingkup pertanian. Bukan hal yang mustahil di masa yang akan datang Kementrian Pertanian juga menyelenggarakan loba karya tulis melalui media on-line bagi penyuluh pertanian atau lomba website/blog yang dikelola oleh Penyuluh Pertanian. Untuk penyuluh pertanian dituntut menguasai keterampilan dalam  menulis di media on-line dan membuat serta mengelola website/blog. Di sisi lain keterampilan menulis dan mengelola web/blog bukan merupakan keterampilan yang berdiri sendiri, tapi juga menuntut keterampilan lain diantaranya:
a.     Keterampilan dalam mengunduh dan mengunggah file pada berbagai penyedia layanan
b.     Keterampilan dalam melalukan editing file gambar (cropping, resizing dll)
c.    Keterampilan dalam membuat dan dan mengedit file video (cropping, converting  dll)
d.    Keterampilan dalam membuat dan  mengedit file animasi
e.    Dll.
Pemanfaatan media on-line oleh pengguna sangat ditentukan oleh kemanfaatan materi, kualitas tulisan, dan daya tarik desain website/bog. Ini berarti penyuluh pertanian juga dituntut untuk mampu mengidentifikasi kebutuhan materi yang akan disajikan, keterampilan menyajikan materi (menulis untuk pembaca)  dan  keterampilan lain sesuai dengan tuntutan pembaca.
Pelatihan bagi penyuluh pertanian seringkali difasilitasi oleh pemerintah, namun demikian berbagai keterbatasan yang dimiliki  pemerintah menuntut penyuluh pertanian untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara swadaya. Selain itu materi pelatihan tidak selalu  mampu memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian (termasuk pelatihan pembuatan blog/web  yang masih harus menunggu waktu). Kuncinya adalah bagaimana kita mampu menggunakan internet dan memanfaatkan mesin pencari (layanan perambahan seperti google, mozilla dll) dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar