Penyediaan informasi dengan menggunakan media on-line yang
dilakukan Kementrian Pertanian terus mengalami perbaikan. Layanan informasi
yang semula diberi nama http://www.cyberextension.web.id telah
direvisi menjadi http://cybex.deptan.go.id Revisi tersebut
tentunya bukan hanya bertujuan agar layanan tersebut mudah diingat, tapi
justru memberi ruang gerak yang lebih leluasa terhadap program cyber extension
yang digagas kementrian pertanian. Cyber extension tidak lagi dimaknai
sebagai nama sebuah website, tapi lebih difahami sebagai suatu program
terobosan dalam penyediaan informasi pertanian melalui media on-line dan http://cybex.deptan.go.id
menjadi salah satu bagian penting dari cyber extension.
Bagi sebagian besar petani (khususnya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara),
layanan informasi melalui media on-line nampaknya masih memerlukan proses
panjang, karena akses petani terhadap internet masih sangat terbatas. Tanpa
upaya terobosan, pemanfaatan layanan tersebut oleh para petani akan berjalan
lamban.
Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan
pertanian seyogyanya mampu menjembatani antara layanan informasi melalui
media on-line yang dikembangkan oleh kementrian pertanian dengan petani sebagai
pengguna telnologi, dengan demikian kehadiran Cybec.go.id, semestinya disikapi
sebagai tantangan baru bagi penyuluh pertanian untuk menguasai
keterampilan computer dan memanfaatkan internet. Sangat ironis
apabila sampai terjadi pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sasaran penyuluhan
sudah memanfaatkan dan bahkan mengelola layanan on-line, sedangkan
penyuluh pertaniannya masih asing dengan dunia internet.
Mengacu pada PERMENPAN NOMOR: PER/02/MENPAN/2/2008, Pasal 8,
penyuluhan pertanian melalui website, merupakan salah satu tugas penyuluh
pertanian terutama bagi penyuluh pertanian yang telah menyandang jabatan
fungsional sebagai Penyuluh Pertanian Ahli. Jadi dalam hal pemanfaatan media
on-line tugas penyuluh adalah mengelola informasi melalui media on line bukan
hanya sekedar memanfaatkan informasi dari media on line.
Selain keterampilan dasar computer, pengelolaan informasi
melalui media on-line membutuhkan keterampilan yang memadai diantaranya
pengetahuan tentang peralatan koneksi internet, cara membuat website/blog, cara
posting, editing, cara mempercantik tampilan website/bog dan
keterampilan-keterampilan lain yang berdasar pada preferensi pembuat dan
terutama preferensi pemanfaat layanan. Sepintas keterampilan yang
diperlukan seperti sulit dipelajari, kenyataanya semua dapat dipelajari
sendiri.
Khusus mengenai peralatan koneksi internet, saat ini di
pasaran banyak ditawarkan berbagai modem (GSM dan CDMA) dan berbagai kartu
telepon (HP) yang memudahkan pengguna dalam mengakses internet, persoalannya
adalah setting profil koneksi berbagai modem dan kartu telepon (HP)
berbeda-beda. Bagi penyuluh pertanian yang ingin menggunakan modem sebagai
peralatan koneksi sebagai masukan dapat saya sarankan hal-hal sebagai berikut:
a)
Inventarisasi jenis sinyal (GPRS, EDGE, 3 G) dan kekuatan sinyal HP yang
ada disekitar kita
b)
Cari informasi tarif dan layanan internet pada tiap kartu HP dan pilih
layanan yang sesuai dengan keinginan
c)
Kenali program windows yang terpasang di computer (XP, Vista, Windows 7,
linux dll)
d) Cari
modem yang support dengan program windows yang terpasang di
komputer kita (Modem support XP kadang sulit diinstal di windows 7)
e)
Baca petunjuk instalasi modem dan lakukan penginstalan ke computer
f) Cari
informasi cara setting profil koneksi kartu HP yang akan digunakan dan lakukan
penyetingan (parameter koneksi dan profil network)
Layanan informasi yang disediakan melalui cibec.go.id bukan
satu-satunya upaya Kementrian Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka cyber
extension. Tahun sebelumnya Kementrian Pertanian juga menyelenggarakan
lomba/penilaian terhadap website yang dikelola instansi lingkup pertanian.
Bukan hal yang mustahil di masa yang akan datang Kementrian Pertanian juga
menyelenggarakan loba karya tulis melalui media on-line bagi penyuluh pertanian
atau lomba website/blog yang dikelola oleh Penyuluh Pertanian. Untuk penyuluh pertanian
dituntut menguasai keterampilan dalam menulis di media on-line dan
membuat serta mengelola website/blog. Di sisi lain keterampilan menulis dan
mengelola web/blog bukan merupakan keterampilan yang berdiri sendiri, tapi juga
menuntut keterampilan lain diantaranya:
a. Keterampilan dalam mengunduh dan mengunggah file pada berbagai penyedia
layanan
b.
Keterampilan dalam melalukan editing file gambar (cropping, resizing
dll)
c.
Keterampilan dalam membuat dan dan mengedit file video (cropping,
converting dll)
d. Keterampilan
dalam membuat dan mengedit file animasi
e. Dll.
Pemanfaatan media on-line oleh pengguna sangat ditentukan
oleh kemanfaatan materi, kualitas tulisan, dan daya tarik desain website/bog.
Ini berarti penyuluh pertanian juga dituntut untuk mampu mengidentifikasi
kebutuhan materi yang akan disajikan, keterampilan menyajikan materi (menulis
untuk pembaca) dan keterampilan lain sesuai dengan tuntutan
pembaca.
Pelatihan bagi penyuluh pertanian seringkali difasilitasi
oleh pemerintah, namun demikian berbagai keterbatasan yang dimiliki
pemerintah menuntut penyuluh pertanian untuk melakukan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan secara swadaya. Selain itu materi pelatihan tidak selalu
mampu memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian (termasuk pelatihan pembuatan
blog/web yang masih harus menunggu waktu). Kuncinya adalah bagaimana kita
mampu menggunakan internet dan memanfaatkan mesin pencari (layanan perambahan
seperti google, mozilla dll) dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar